|
|
|
Sebutkan Amalan Yang Dapat Menjadikan Seseorang Ahli Surga - Pada kesempatan kali ini kita akan belajar mengenai Amalan Seorang Ahli Surga. Kita semua tentu mendambakan yang namanya surga, namun apakah prilaku kita sudah mencerminkan bahwa kita pantas masuk dalam surga itu. Untuk itu silahkan disimak penjelasan yang akan kami paparkan dibawah ini supaya kita semua tergolong muslim yang ahli surga.
Surga dan neraka telah diciptakan oleh Allah untuk dijadikan sebagai pembalasan terhadap apa yang telah dikerjakan di dunia, karena sabda nabi telah mengatakan bahwa "addunya mazroatul akhiroh" yang mempunyai arti bahwa dunia ini adalah ladangnya akhirat, jadi setiap apa yang ditanam di dunia maka kelak diakhirat pasti kita akan mendapat benih dari apa yang dikerjakan, jika banyak perbuatan sholeh yang telah dilakukan maka pasti surga akan menanti.
Lalu amalan apa saja yang menjadikan seseorang itu menjadi ahli surga, jika ketiga amalan dibawah ini dapat kita terapkan dalam kehidupan di dunia insyaallah kelak nanti akan masuk kedalam surganya, karena amalan ini seperti yang dikatakan Rosulullah, berikut poin-poinnya :
Untuk lebih jelasnya silahkan di baca kisah teladan dibawah ini :
Surga dan neraka telah diciptakan oleh Allah untuk dijadikan sebagai pembalasan terhadap apa yang telah dikerjakan di dunia, karena sabda nabi telah mengatakan bahwa "addunya mazroatul akhiroh" yang mempunyai arti bahwa dunia ini adalah ladangnya akhirat, jadi setiap apa yang ditanam di dunia maka kelak diakhirat pasti kita akan mendapat benih dari apa yang dikerjakan, jika banyak perbuatan sholeh yang telah dilakukan maka pasti surga akan menanti.
Lalu amalan apa saja yang menjadikan seseorang itu menjadi ahli surga, jika ketiga amalan dibawah ini dapat kita terapkan dalam kehidupan di dunia insyaallah kelak nanti akan masuk kedalam surganya, karena amalan ini seperti yang dikatakan Rosulullah, berikut poin-poinnya :
- Berusaha untuk tidak menyakiti hati orang lain, meskipun pada kenyatannya kita sedang disakiti.
- Berusaha untuk tidak marah dan mudah memaafkan kepada siapa saja yang mempunyai salah kepada kita.
- Berusaha untuk menjaga tali silaturrahmi kepada saudara sesama muslim
Untuk lebih jelasnya silahkan di baca kisah teladan dibawah ini :
Di salah satu sudut Masjid Nabawi terdapat satu ruang yang kini digunakan sebagai ruang khadimat.Itulah pembahasan kami mengenai Sebutkan Amalan Yang Dapat Menjadikan Seseorang Ahli Surga. Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan dalam penjelasan diatas, untuk itu komentar dalam bentuk kritik, saran atau masukan sangat penulis harapkan demi kemajuan tulisan ini, baca juga tulisan kami sebelumnya yang membahas tentang Sebutkan dan Jelaskan Asas dan Materi Muatan Peraturan Perundang-Undangan. semoga dapat bermanfaat.
Dahulu di tempat itulah Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalaam senantiasa berkumpul bermusyawarah bersama para Shahabatnya radhiallaahu 'anhum. Di sana Beliau SAW memberi taushiyyah, bermudzakarah, dan ta'lim.
Suatu ketika, saat Rasulullah SAW memberikan taushiyyahnya, tiba-tiba Beliau SAW berucap, "Sebentar lagi akan datang seorang pemuda ahli surga.". Para Shahabat r.hum pun saling bertatapan. Di sana ada Abu Bakar Ash Shiddiqradhiallaahu 'anhu, Utsman bin Affanradhiallaahu 'anhu, Umar bin Khattabradhiallaahu 'anhu, dan beberapa Shahabat lainnya.
Tak lama kemudian, datanglah seorang pemuda yang sederhana. Pakaiannya sederhana, penampilannya sederhana, wajahnya masih basah dengan air wudhu. Di tangan kirinya menenteng sandalnya yang sederhana pula.
Di kesempatan lain, ketika Rasulullah SAW berkumpul dengan para Shahabatnya, Beliau SAW pun berucap, "Sebentar lagi kalian akan melihat seorang pemuda ahli surga.". Dan pemuda sederhana itu datang lagi, dengan keadaan yang masih tetap sama, sederhana. Para Shahabat yang berkumpul pun terheran-heran, siapa dengan pemuda sederhana itu?
Bahkan hingga ketiga kalinya Rasulullah SAW mengatakan hal yang serupa, bahwa pemuda sederhana itu adalah seorang ahli surga. Seorang Shahabat, Mu'adz bin Jabbalradhiallaahu 'anhupun merasa penasaran amalan apa yang dimilikinya sampai-sampai Rasul menyebutnya pemuda ahli surga?
Maka Mu'adzradhiallaahu'anhu berusaha mencari tahu. Ia berdalih sedang berselisih dengan ayahnya dan meminta izin untuk menginap beberapa malam di kediaman si pemuda tersebut. Si pemuda pun mengizinkan. Dan mulai saat itu Mu'adz mengamati setiap amalan pemuda tersebut.
Malam pertama, ketika Mu'adz bangun untuk tahajud, pemuda tersebut masih terlelap hingga datang waktu shubuh. Ba'da shubuh, mereka bertilawah. Diamatinya bacaan pemuda tersebut yang masih terbata-bata, dan tidak begitu fasih. Ketika masuk waktu dhuha, Mu'adz bergegas menunaikan shalat dhuha, sementara pemuda itu tidak.
Keesokkannya, Mu'adz kembali mengamati amalan pemuda tersebut. Malam tanpa tahajjud, bacaan tilawah terbata-bata dan tidak begitu fasih, serta di pagi harinya tidak shalat dhuha.
Begitu pun di hari ketiga, amalan pemuda itu masih tetap sama. Bahkan di hari itu Mu'adz shaum sunnah, sedangkan pemuda itu tidak shaum sunnah.
Mu'adz pun semakin heran dengan ucapan Rasulullah SAW. Tidak ada yang istimewa dari amalan pemuda itu, tetapi Beliau SAW menyebutnya sebagai pemuda ahli surga. Hingga Mu'adz pun langsung mengungkapkan keheranannya pada pemuda itu, "Wahai Saudaraku, sesungguhnya Rasulullah SAW menyebut-nyebut engkau sebagai pemuda ahli surga. Tetapi setelah aku amati, tidak ada amalan istimewa yang engkau amalkan. Engkau tidak tahajjud, bacaanmu pun tidak begitu fasih, pagi hari pun kau lalui tanpa shalat dhuha, bahkan shaum sunnah pun tidak. Lalu amal apa yang engkau miliki sehingga Rasul SAW menyebutmu sebagai ahli surga?"
"Saudaraku, aku memang belum mampu tahajjud.
Bacaanku pun tidak fasih. Aku juga belum mampu shalat dhuha.
Dan aku pun belum mampu untuk shaum sunnah.
Tetapi ketahuilah, sudah beberapa minggu ini aku berusaha untuk menjaga tiga amalan yang baru mampu aku amalkan."
"Amalan apakah itu?"
"Pertama, aku berusaha untuk tidak menyakiti orang lain. Sekecil apapun, aku berusaha untuk tidak menyinggung perasaan orang lain. Baik itu kepada ibu bapakku, istri dan anak-anakku, kerabatku, tetanggaku, dan semua orang yang hidup di sekelilingku. Aku tak ingin mereka tersakiti atau bahkan tersinggung oleh ucapan dan perbuatanku."
"Subhanallah. Kemudian apa?"
"Yang kedua, aku berusaha untuk tidak marah dan memaafkan. Karena yang aku tahu bahwa Rasullullah tidak suka marah dan mudah memaafkan."
"Subhanallah, lalu kemudian?"
"Dan yang terakhir, aku berusaha untuk menjaga tali shilaturrahim. Menjalin hubungan baik dengan siapapun. Dan menyambungkan kembali tali shilaturrahim yang terputus."
"Demi Allah...engkau benar-benar ahli surga. Ketiga amalan yang engkau sebut itulah amalan yang paling sulit aku amalkan."
|
0 komentar:
Posting Komentar